Setelah terjun ke dunia politik dengan menjadi pengurus dan Caleg dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), aktor Tengku Firmansyah kini lebih memilah peran. Namun untuk sinetron, sudah menyatakan tidak akan pernah mau bermain lagi, karena baginya sinetron di Indonesia kurang memiliki nilai pendidikan, bahkan sebaliknya. "Saya memang nggak mau main sinetron. Mau main film saja, itu juga milih-milih. Mohon maaf saja kalau dunia sinetron Indonesia nggak memiliki perkembangan. Kayak tontonan yang sudah merajalela di TV-TV. Nggak ada keanekaragaman peran. Makanya saya memutuskan untuk main film saja," ujar Firman saat ditemui di sebuah talkshow soal penyakit Kawasaki di Rumah Sakit Omni Internasional, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (8/5) siang. It seems like new information is discovered about something every day. And the topic of indonesian celebrity is no exception. Keep reading to get more fresh news about indonesian celebrity.
Selain enggan bermain sinetron, Firman mengakui jika tayangan sinetron memang tidak baik untuk perkembangan anak. Dirinya pun melarang anak-anaknya untuk menyaksikan sinetron yang menurutnya sudah menguasai televisi. "Itu tidak bagus. Padahal anak, anak memiliki tontonan sendiri. Jadi sinetron memonopoli televisi. Terganggu juga, dan sebuah pembodohan juga. Coba kalian lihat, yang nongol dia-dia mulu, jadi nggak mendidik. Masih mengikuti pasar dan selera ratingnya saja. Penontonnya PRT yang seleranya bisa membuat pembodohan," ujarnya. Dengan kondisi seperti inilah yang membuat Firman dan istrinya, Cindy Fatika Sari sempat menyerah dengan kondisi dunia entertainment di Indonesia. "Termasuk ketika saya menyerah di musik karena pasarnya memang tidak jelas. Semuanya tergantung pasar sajalah. Makanya saya sekarang bisnis cafe dan rental mobil dan travelling," ujar Cindy yang duduk di samping sang suami. (kpl/adt/dar)
Selain enggan bermain sinetron, Firman mengakui jika tayangan sinetron memang tidak baik untuk perkembangan anak. Dirinya pun melarang anak-anaknya untuk menyaksikan sinetron yang menurutnya sudah menguasai televisi. "Itu tidak bagus. Padahal anak, anak memiliki tontonan sendiri. Jadi sinetron memonopoli televisi. Terganggu juga, dan sebuah pembodohan juga. Coba kalian lihat, yang nongol dia-dia mulu, jadi nggak mendidik. Masih mengikuti pasar dan selera ratingnya saja. Penontonnya PRT yang seleranya bisa membuat pembodohan," ujarnya. Dengan kondisi seperti inilah yang membuat Firman dan istrinya, Cindy Fatika Sari sempat menyerah dengan kondisi dunia entertainment di Indonesia. "Termasuk ketika saya menyerah di musik karena pasarnya memang tidak jelas. Semuanya tergantung pasar sajalah. Makanya saya sekarang bisnis cafe dan rental mobil dan travelling," ujar Cindy yang duduk di samping sang suami. (kpl/adt/dar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar