Senin, 24 Mei 2010

Kak Seto Minta Carolina Serahkan Anak Pada Negara

When most people think of indonesian celebrity, what comes to mind is usually basic information that's not particularly interesting or beneficial. But there's a lot more to indonesian celebrity than just the basics.
Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Seto Mulyadi merekomendasikan agar pasangan Caroline (40) dan Agus Wahyudi (28) menyerahkan kepengurusan kelima anak mereka kepada negara.

Hal itu dikatakan Seto saat mengunjungi rumah pasangan Caroline (40) dan Agus Wahyudi (28), di Kampung Kaliabang Bungur RT 02 RW02, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, Jawa Barat, Minggu, setelah kedua pasangan itu menelantarkan lima anaknya di dalam rumah terkunci selama dua hari.

Menurut Seto, tindakan penelantaran anak yang dilakukan oleh pasangan Agus dan Caroline telah melanggar hak anak. "Jika kedua orang tua tersebut tidak mampu memelihara anak mereka, lebih baik diserahkan saja kepada negara. Anak-anak itu memiliki hak untuk mendapatkan hidup yang layak," ujarnya.

Dikatakan Seto, perlakuan terhadap anak seperti itu tidak bisa dibiarkan. Jangan sampai menjadi model dan akan ditiru oleh orang tua yang lain.

Niat Seto untuk bertemu langsung dengan ibu yang diduga tega menelantarkan kelima anaknya ini gagal, karena pasangan yang telah menikah sejak dua tahun lalu itu tidak berada di rumah begitu pula anak-anaknya.

Pimpinan Komnas PA ini pun akhirnya hanya bisa mendapat keterangan seputar kehidupan keluarga pasangan Agus dan Caroline dari warga dan ketua RT setempat. "Namun, saya berjanji dalam waktu dekat akan kembali mengunjungi pihak keluarga untuk berdiskusi terkait persoalan ini. Sebab, masalah penelantaran anak harus diselesaikan dengan tuntas," katanya.

Ketua RT 02, Azhari mengatakan Caroline telah pergi bersama kelima anaknya, yakni Steven (8), Glend (7), Marsyanda (2), dan anak kembarnya Deva dan Devi yang saat ini berusia dua bulan pada Minggu, sekitar pukul 12.00 WIB.

I trust that what you've read so far has been informative. The following section should go a long way toward clearing up any uncertainty that may remain.

"Tetangga tidak mengetahui kemana dia pergi. Sebab, tidak pamit kepada siapapun," ujar Azhari.

Sementara itu, Caroline Minggu pagi membantah jika dirinya telah menelantarkan anak-anaknya. "Pada Sabtu (22/5) kemarin saya sedang menyusul suami saya ke Jakarta. Si kembar tidak bisa dibawa karena saat itu sedang hujan," ujarnya.

Caroline setiap harinya berjualan gorengan di Perumahan Harapan Indah, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi. Sedangkan Agus, yang merupakan suami keempatnya itu bekerja sebagai petugas kebersihan di sebuah Rumah Sakit di Kramat Jati, Jakarta.

"Suami saya sudah jarang pulang sejak satu bulan lalu. Saya sempat berniat mengajak anak-anak, tapi ongkosnya tidak cukup, sehingga mereka saya titipkan pada Steven," katanya.

Caroline bersama dengan lima anaknya tinggal di sebuah kontrakan padat berukuran 3 X 6 meter. Harga sewa rumah petak yang telah dihuni selama empat bulan terakhir ini Rp125 ribu per bulan.

Dalam pemberitaan sebelumnya, Caroline diduga telah menelantarkan anaknya. Bahkan Sabtu (22/5) pekan lalu, anak kembar mereka yang masih berumur dua bulan harus dilarikan ke RSUD untuk mendapatkan perawatan intensif setelah menderita kekurangan cairan tubuh.

Deva dan Devi saat itu juga mengalami penyakit diare ringan sehingga warga sekitar berinisiatif membawa bayi mungil itu ke RSUD untuk mendapatkan perawatan sekitar pukul 17.00 WIB.

Setelah mendapat perawatan dari dokter, Deva dan Devi akhirnya diperkenankan pulang pada pukul 23.00. Menurut keterangan warga, pasangan itu sering kali mengurung ke lima buah hati mereka dalam kontrakan itu dengan posisi pintu terkunci dari luar menggunakan gembok. (ant/dar)

As your knowledge about indonesian celebrity continues to grow, you will begin to see how indonesian celebrity fits into the overall scheme of things. Knowing how something relates to the rest of the world is important too.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar